Psikologi Kompartif - Hana's Psyche

Psikologi komparatif merupakan ilmu yang mempelajari tingkah laku dan kejiwaan hewan yang secara khusus berhubungan dengan sejarah keturunan, adaptasi, dan perkembangan tingkah laku. Psikologi komparatif mempelajari tentang hewan yang digunakan untuk mengetahui tentang manusia. Terdapat asumsi bahwa pada suatu tingkat perilaku merupakan sama pada setiap spesies. Hal tersebut diketahui setelah mempelajari perilaku hewan tikus, anjing, kucing, dan hewan lainnya yang dapat mewakili manusia. 


Psikologi komparatif sering digunakan dalam menekankan perbandingan antar spesies, yang bagaimanapun poin dari peneliti yaitu memahami perilaku hewan untuk nasibnya.



Harlow, 1958 menemukan bahwa kera yang dipidahkan dari induknya dan dari kera- kera lainnya menjadi menderita dan mengalami gangguan psikologis. Banyak ilmuan psikologi saling berpendapat bahwa bayi manusia juga akan mengalami periode bergantung yang apabila dipisahkan dari figur yang menjadi subjek ketergantungan (misal induk/ ibu) dalam waktu yang lama maka akan terjadi penderitaan dalam jangka panjang. 



Charles Darwin merupakan pusat dari pengembangan psikologi komparatif. Dia mengemukakan teori dimana faktor yang menentukan bagian manusia seperti pikiran, moral, spiritual dapat menyumbang prinsip evolusi.


George John Romanes juga mempengaruhi bidang pengembangan dan dia membuktikan bahwa hewan memiliki pikiran manusia yang belum sempurna (rudimentary human mind). Psikologi komparatif mencari pemahaman terhadap persamaan dan perbedaan antara bagaimana perilaku manusia dan hewan pada lingkungannya sehari hari.


Psikologi komparatif merupakan studi tentang perbedaan atau persamaan perilaku pada hewan dari berbagai spesies. Psikologi komparatif menganalisa aktivitas individu yang mungkin terjadi juga pada spesies lainnya. Contohnya yaitu pola mendidik anak pada harimau, burung, paus, dan lainnya. Studi ini memiliki pola perilaku yang saling berkaitan.



Beberapa prinsip pola perilaku lainnya pada hewan pada psikologi komparatif ini juga termasuk komunikasi, belajar, migrasi, orientasi, perilaku reproduksi, dan perilaku sosial. Komunikasi merupakan berbagi informasi antara hewan. Belajar bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan dan skill. Migrasi yaitu perjalanan dari grup yang besar dari sekelompok hewan berpindah dari satu tempat ke tempat lain secara bersama- sama.


Orientasi meliputi cara hewan menempatkan diri mereka dengan cahaya, panas, dan situasi lainnya. Perilaku repproduksi meliputi kebiasaan hewan dan kepedulian hewan untuk menyayangi yang lebih muda. Perilaku sosial termasuk seperti aktivitas grup seperti burung yang terbang dengan berbagai perubahan formasi atau pada sekelompok serigala yang menggunakan strategi untuk memburu mangsanya.

Kelebihan dan Kekurangan Psikologi Komparatif


Berikut ini merupakan kelebihan dan kekurangan dari psikologi komparatif :



Kelebihan Psikologi Komparatif



Manusia adalah sama dengan spesies lainnya. Contohnya dalam membentuk kawasan teritorial, ritual hubungan. Manusia memperthankan kemudaannya, menjadi agresif apabila terancam, suka bermain dan lainnya. Banyak hubungan paralel yang sama antara manusia dan mamalia lainnya dalam komplek organisasi sosial. 



Mempelajari spesies lainnya sering menghindari beberapa masalah etik yang kompleks termasuk mempelajari manusia. Contohnya yaitu efek dari pemisahan bayi dari ibunya atau penelitian isolasi terhadap manusia tidak bisa dilakukan seperti halnya pada spesies lainnya.




Kekurangan Psikologi Komparatif



Meskipun dari beberapa aspek manusia disamakan dengan spesies lain, namun manusia sebenarnya berbeda. Manusia memiliki tingkat intelegensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan spesies lainnya. Manusia memiliki perilaku yang menghasilkan hasil dari pembuat keputusan atau insting.



Manusia juga berkembang dalam hal bahasa. Selain itu hewan berkomunikasi menggunakan tanda tanda sedangkan manusia menggunakan simbol dan bahasa yang mampu menceritakan masa lalu, masa depan dan ide- ide.


Banyak orang berpendapat bahwa melakukan penelitian menggunakan hewan merupakan tindakan yang keliru secara etik. Apabila dilakukan pada manusia akan bisa memberikan persetujuan. Sedangkan hewan tidak memiliki kebebasan untuk memilih. Banyak kritik muncul tentang hal ini.


Cara psikologi komparatif mempelajari perilaku hewan



Psikologi komparatif mengamati hewan hewan di lingkungan alami mereka dan mengontrol kondisi di laboratorium dan kebun binatang. Dengan lingkungan yang dibuat seperti itu, peneliti menggunakan metode yang memudahkan mereka mengobservasi perilaku sambil ikut campur atau memberikan stimulus sesedikit mungkin dengan aktivitas makhluk lain.



Contohnya yaitu psikologis meletakkan alat elektronik pada hewan. Alat ini mengirimkan signal tentang letak lokasi mereka dan memberikan informasi tentang tekanan darah, temperatur, dan fungsi tubuh hewan. Pada laboratorium, peneliti mengobservasi perilaku hewan dari kaca satu arah dimana peneliti bisa melihat ke dalam namun hewan tidak bisa melihat peneliti. Dia alam bebas, peneliti melihat perilaku hewan melalui kamuflase.



Para peneliti psikologi komparatif akan mencatat atau mengukur perilaku hewan yang diamati dan mendokumentasikannya pada kertas menggunakan simbol untuk beberapa tipe perilaku. Mereka juga memfilmkan dan merekam beberapa aktivitas. Beberapa juga merencanakan agar hewan merekam data mereka sendiri. Contohnya pada banyak penelitian menggunakan alat yang disebut skinner box, dimana hewan harus mengoperasikan atau bertukar atau beralih pada mekanisme atau suatu tingkah laku yang lain untuk mendapatkan reward.


Pertukaran ini mengaktifkan alat perekam. Peneliti dalam psikologi komparatif menggunakan banyak macam metode stastitik pada pekerjaan mereka. Mereka juga sering menggunakan komputer untuk menganalisa informasi dalam jumlah yang banyak.
klik disini
Klik Foto Diatas



Perbedaan Psikologi Komparatif dan Etologi



Terdapat cabang ilmu lain yang juga mempelajari tentang perilaku hewan yaitu cabang ilmu etologi. Etologi dapat dibedakan dari psikologi komparatif yang juga sama mempelajari tentnag perilaku hewan. Namun dilihat dari cabang psikologinya, psikologi komparatif memandang perilaku hewan dalam konteks yang dikenal sebagai psikologi manusia.



Sedangkan etologi memandang perilaku hewan dari anatomi dan fisiologinya. Psikologi komparatif berfokus pada studi pembelajaran dan cenderung mengamati perubahan perilaku dalam keadaan buatan, sedangkan pada etologi lebih mengamati perilaku hewan dari keadaan alami dan naluriahnya. Kedua bidang keilmuan ini saling melengkapi meskipun perspektifnya berbeda dan kadang bertentangan.



Akar atau dasar dari psikologi komparatif dan etologi, evolusi merupakan hal yang cukup berperan penting dalam menentukan perilaku keduanya dengan cara yang berbeda. Psikologi komparatif mulai mempengaruhi di abad ke- 20. William James dan John Dewey percaya bahwa perilaku makhluk hidup diperbolehkan untuk beradaptasi pada lingkungan mereka.


Evolusi dan perubahan pada makhluk hidup memunculkan perilaku – perilaku baru dan berbeda. Para etologis juga memahami bahwa perilaku merupakan hasil dari proses evolusi. Beberapa tahun kemudian diketahui bahwa ada satu jalur dari genetik ke perilaku yang dikenal dengan Central Dogma of Molecular Biology. Kemudian psikologi komparatif mulai meneliti dalam laboratorium sedangkan etologi tetap secara signifikan mempelajari perilaku dari luar tanpa berada di lab dan pada lingkungan alami.



Para peneliti menentukan tujuan dari psikologi komparasi ini adalah untuk menjaga prinsip umum yang mengilustrasikan penyebab pertama (proximate) dan terakhir (ultimate) dari evolusi. Nikolaas Tinbergen mengarahkan perkembangan pada beberapa pertanyaan yang disebut “Tinbergen’s four questions” yang menunjukkan awal dan akhir mekanisme perilaku pada hewan. Keempat pertanyaan tersebut yaitu :



Bagaimana perilaku tertentu meliputi antar spesies? (ultimate)

Apakah hewan menunjukkan perilaku ini memiliki keberhasilan reproduksi lebih daripada hewan yang tidak menunjukkan perilaku tersebut? (ultimate)
Konsisi dan mekanisme seperti apa yang diperlukan untuk membuat perilaku tersebut umum? (proximate)

Apa kedewasaan, pembelajaran, pengalaman sosial harus dimiliki setiap individu untuk memiliki perilaku yang umum? (proximate)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar