Pendiri PokerStars Menyerah Kepada Pemerintah

01 Februari 2020 - Pendiri PokerStars Isai Scheinberg akhirnya menyerah kepada otoritas federal di Kota New York terhadap pembayaran operasi (pajak) bisnis ilegal yang dijalankannya (27 januari 2020).

Pengusaha Israel-Kanada berusia 73 tahun itu mengaku tidak bersalah atas tuduhan itu dan telah menyerahkan paspornya setelah mengirim uang jaminan $ 1 juta.

Menghadapi Ancaman Periode Intervening

Seperti yang dilaporkan di Forbes , Scheinberg pada awalnya dituntut pada tahun 2011 atas lima tuduhan, termasuk melanggar Undang-Undang Penegakan Perjudian Internet Tidak Sah 2006 (UIGEA) , mengoperasikan bisnis perjudian ilegal, konspirasi untuk melakukan penipuan bank, dan pencucian uang dengan hukuman maksimum pada setiap penghitungan mulai dari 5  hingga 20 tahun penahanan di penjara federal.

Tuduhan itu kemudian dikurangi menjadi  operasi bisnis perjudian ilegal yang dimana Scheinberg mengaku tidak bersalah.

Tidak banyak yang terjadi dalam periode intervening, tetapi pada akhirnya Scheinberg, yang tinggal di Eropa, diterbangkan dari Swiss ke Amerika Serikat setelah jaksa penuntut Amerika memperhatikan gerakannya dan memulai prosedur ekstradisi dari Swiss. Scheinberg awalnya menolak upaya mereka sebelum menyerah secara sukarela baru-baru ini.

Tautan Terakhir tentang Black Friday

Sulit dipercaya Black Friday terjadi hampir sembilan tahun lalu pada 15 April 2011.

Ini adalah tanggal dimana poker online seperti yang kita kenal dirubah secara permanen oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) karena menjatuhkan dakwaan kepada masing-masing pimpianannya. Hal tersebut secara langsung memengaruhi situs poker online terbesar di dunia seperti PokerStars, Full Tilt Poker , Ultimate Bet , dan Absolute Poker bersama dengan 11 situs game lainnya dan eksekutif pemrosesan pembayaran.

PokerStars menyimpan dana dalam akun terpisah dan dengan demikian mampu membayar kembali pemain Amerika sambil melanjutkan operasi di seluruh dunia. Maka tentu saja hal ini berbeda  dengan tiga kasus lainnya yang setelah ditutup kemudian tidak lagi bsa membayar pemainnya.

Setelah Scheinberg setuju untuk mundur dari perusahaan, dan sebagai bagian dari penyelesaian perdata antara PokerStars dan DOJ Amerika Serikat, PokerStars membayar $ 731 juta, sebagian digunakan oleh otoritas AS untuk mengembalikan para pemain AS dari Full Tilt.

Selain itu, US DOJ kehilangan aset Full Tilt dan mentransfernya ke PokerStars bersama dengan tanggung jawab untuk mengembalikan uang pemain non-AS.

Sekitar satu setengah tahun setelah Black Friday, pelanggan Full Tilt di luar Amerika Serikat dapat mengakses dana dengan pemain Amerika memulai proses pengiriman uang yang dikendalikan oleh Garden City Group (GCG) dengan oversite dari DOJ.

Tidak ada bailout yang terjadi di Taruhan Ultimate dan Absolute Poker. Kedua situs sudah memiliki mata hitam sebelum Black Friday dengan skandal superuser besar yang melibatkan orang dalam di perusahaan. Setelah Black Friday, para pemain di kedua situs tersebut awalnya dibiarkan dalam kegelapan dengan sedikit komunikasi. Pada akhirnya, GCG memberikan bantuan kepada para pemain, meskipun dengan proses remisi yang tidak dimulai sampai lebih dari enam tahun setelah Black Friday.

Scheinberg adalah final dari 11 eksekutif (penetus poker onine) yang dituntut untuk menghadapi hari-harinya di pengadilan. 10 lainnya didakwa mengaku bersalah atau menegosiasikan kesepakatan. Beberapa dari mereka yang dituduh dapat menghindari hukuman penjara sementara yang lain mendapati diri mereka berada di balik jeruji untuk jangka waktu mulai dari beberapa hari hingga beberapa tahun.

Waktu akan memberi tahu apa yang akan terjadi pada Scheinberg tetapi tampaknya ada kemungkinan kesepakatan akan dicapai dengan jaksa. Forbes melaporkan bahwa jaksa federal Olga Zverovich berbagi bahwa negosiasi kesepakatan sudah dalam tahap lanjut.

"Kami pada prinsipnya memiliki kesepakatan tentang ketentuan-ketentuan dasar," kata jaksa pada persidangan.

Tetap disini bersama Hanrumi untuk terus mendapat informasi tentang penutupan biaya yang berasal dari Black Friday.

KLIK DISINI UNTUK BERMAIN POKER ONLINE DI WEB TERBAIK SE-ASIA
(Click here to play online poker in the best website in Asia) 



Kleptomania - Alphabet Hana's Psyche

Sewaktu kalian kecil ( masa sekolah ) pasti dikelas ada aja barang yang suka hilang. Sayangnya brang itu bukan uang, hp atau barang berharga lainnya. Barang itu justru barang yang tidak memiliki nilai jual. Seperti gantungan kunci, pulpen bekas dan sebagainya. Ketika ada barang yang hilang, otomatis ada orang yang mengambilknya kan? tetapi bisakah mereka disebut pencuri ketika barang yang mereka ambil justru barang-barang yang tidak bernilai? Atau apakah mereka pengidap kleptomania?

Kleptomania adalah salah satu gangguan mental dimana si penderitaya tidak bisa mengendalikan hasrat untuk mengambil barang milik orang lain , merasa puas akan itu dan pada akhirnya menyesali perbuatannya. Siklus tersebut akan terus berulang seiring waktu. Mayorits penderita kleptomania tidak mengambil barang berharga seseorang. Tujuan utama mereka bukan mendapatkan keuntungan banyak, semata-mata hanya untuk memuaskan hasrat ketika berhasil mengambil barang milik orang lain.

Penyebab Kleptomania
Penyebab kleptomania belum diketahui secara pasti. Kondisi ini diperkirakan terbentuk akibat adanya perubahan komposisi kimia di dalam otak. Diduga, perilaku impulsif ini muncul akibat gangguan zat kimia di otak, seperti menurunnya kadar serotonin atau hormon yang bertugas mengatur emosi, ketidakseimbangan sistem opioid otak yang mengakibatkan keinginan untuk mencuri tidak bisa ditahan, serta terjadi pelepasan dopamin, yang menjadikan pelaku merasa senang atas perbuatannya dan cenderung ketagihan.

Faktor Risiko Kleptomania 
Kleptomania tergolong jarang menimpa seseorang. Meski demikian, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami kleptomania, antara lain:

  • Riwayat keluarga. Kleptomania lebih rentan terjadi pada seseorang dari keluarga yang menderita kleptomania, pecandu alkohol, atau pengguna narkoba.
  • Riwayat penyakit mental. Penderita kleptomania umumnya mengalami gangguan mental lain, seperti gangguan bipolar, gangguan kecemasan, atau gangguan kepribadian.
  • KLIK DISINI
    KLIK DISINI
  • Jenis kelamin. Dua dari 3 penderita kleptomania adalah wanita.

Kondisi lain yang dikaitkan dengan kleptomania meliputi:
  • Depresi
  • Penyalahgunaan alkohol
  • Cemas
  • Gangguan kepribadian
  • Gangguan bipolar
  • Percobaan bunuh diri
Pengobatan Kleptomania

Meski kleptomania tidak bisa disembuhkan, namun kondisi ini bisa ditangani dengan bantuan medis. Pengobatan yang diberikan umumnya adalah kombinasi antara psikoterapi dan obat-obatan.

Jenis psikoterapi yang umumnya diterapkan pada penderita kleptomania adalah terapi perilaku kognitif. Melalui metode ini, pasien akan diberikan gambaran mengenai perbuatan yang dia lakukan serta akibat yang bisa diterima, seperti berurusan dengan pihak berwajib. Melalui gambaran tersebut, pasien diharapkan bisa menyadari bahwa pencurian yang dia lakukan merupakan tindakan yang salah. Pasien juga akan diajarkan cara melawan atau mengendalikan keinginan kuatnya dalam mencuri, misalnya dengan teknik relaksasi.




Katarsis - Alphabet Hana's Psyche

Setiap jiwa pasti memiliki emosi yang terpendam. Membiarkan emosi terpendam tanpa mengeluarkannya sama saja dengan menabung penyakit. Sesekali , kita sebagai manusia, harus melampiaskan emosi agar jiwanya lebih tenang dan tidak terbebani. Dalam ilmu psikologi, hal ini disebut katarsis.  Katarsis adalah salah satu usaha yang dilakukan untuk mengungkapkan emosi yang sedang dirasakan.

Teori Katharsis pertama kali diperkenalkan pada kisaran awal tahun 1960 dalam tulisan berjudul “The Stimulating Versus Cathartic Effect of a Vicarious Aggressive Activity” yang dipublikasikan dalam journal of abnormal social psychology. Konsep teori ini berdiri diatas psikoanalisa Sigmund Freud, yaitu emosi yang tertahan bisa menyebabkan ledakan emosi berlebihan, maka dari itu diperlukan sebuah penyaluran atas emosi yang tertahan tersebut. Katarsis bisa dilakukan dalam berbagai bentuk aktifitas yakni melukis, menulis puisi, olahraga, mewarnai, jalan-jalan, berteriak, hingga cara-cara lain yang cukup membahayakan.

Penyaluran emosi dan agresi tersebut, terkadang didasari oleh sebuah tragedy atau peristiwa yang pernah menimpa seseorang dimasa lalu dan menimbulkan rasa trauma. Contohnya, Warga Indonesia yang jenuh melihat kondisi kehidupan Indonesia dengan segala warna kecurangan, korupsi serta tindak ketidak adilan yang dilakukan oleh pemerintah dan polisi, merasa senang dan emosi serta agresinya tersebut tersalurkan ketika menonton film India, yang menceritakan tentang kepahlawanan seorang inspektur polisi membasmi koruptor dan polisi jahat

Teori ini menjelaskan juga bahwa konten dewasa dan juga kekerasan yang ditampilkan oleh media memberikan efek positif karena memberikan kesempatan bagi individu untuk meninggalkan sifat anti
sosial mereka di dalam sebuah dunia fantasi.

Menurut Freud, manusia digerakkan oleh dua naluri eros dan thanatos.Eros adalah naluri konstruktif dan thanatos adalah naluri destruktif. Pada dasarnya, manusia itu agresif –senang merusak, membunuh dan menghancurkan. Dorongan agresif tentu tidak seluruhnya di benarkan masyarakat.
Bila mengalami hambatan, dorongan agresif bertumpuk dan menimbulkan ketegangan. Kata Freud, kekuatan agresif yang terhambat sewaktu waktu dapat meledak. Orang harus berusaha menguranginya, menahannya atau bahkan melenyapkannya sama sekali.

Dorongan agresif tentu tidak seluruhnya di benarkan masyarakat. Bila mengalami hambatan, dorongan agresif bertumpuk dan menimbulkan ketegangan. Kata Freud, kekuatan agresif yang terhambat sewaktu waktu dapat meledak. Orang harus berusaha menguranginya, menahannya atau
bahkan melenyapkannya sama sekali

Bentuk - Bentuk Katarsis :

1. Katarsis Emosi
Dalam bentuk ini, seseorang dapat mengetahui penyebab timbulnya situasi stres yang ada dalam diri seseorang, kemuadian menganalisa penyebab,melakukan uji dengan realitas,  sehingga dapat mencari cara yang tepat untuk menyalurkan ketegangan yang ada dalam dirinya.

2. Katarsis Fisik
Berbeda dengan katarsis emosi, dalam katarsis fisik, seseorang menyalurkan keteganganya dengan melakukan berbagai aktivitas fisik. Contoh katarsis fisik yang biasa dilakukan oleh seseorang adalah mengangis, tertawa, menyibukkan diri, bisa dengan melakukan hobinya seperti berenang, berlari, menyanyi dan sebagainya.

3. Katarsis Mental
Katarsis ini mendorong seseorang untuk mengubah pandangan mereka terhadap penyebab emosi yang mucul. Maksutnya? Mereka harus mengembangkan toleransi yang lebih dalam terhadap penyebab kekecewaan, kemarahan, ketakutan atau emosi lainnya yang menjadikan mereka merasa tertekan.

Pada dasarnya manusia memang mempunyai berbagai jenis kebutuhan, bukan hanya yang bersifat materil melainkan ada faktor-faktor pembentuk lainnya. Normalnya, jiwa yang sehat merupakan jiwa yang terpenuhi akan segala kebutuhannya. Ada 5 tingkat hierarki kebutuhan menurut Maslow yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan rasa memiliki dan kasih sayang, kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Kebutuhan terbawah seperti fisiologis, rasa aman dan kasih sayang merupakan kebutuhan yang paling dasar untuk menuju tingkat kebutuhan yang lebih tinggi. Dengan kata lain, manusia akan terganggu untuk mencapai aktualiasi dirinya sebelum kebutuhan paling dasarnya terpenuhi, sehingga menjadi penting untuk kita kenal dengan diri sendiri, dan tau cara berkartasis yang tepat sesuai keadaan individu masing-masing.


KLIK DISINI
KLIK DISINI 







Heteroseksual & Homoseksual - Hana's Opini

Ketika membaca kata "Hetero" dan "Homo" , apa yang terbersit di pikiran kalian? . LGBT kah? Orientasi seksual normal kah? Atau belok dan lurus? kkkk~ . Untuk semua pertanyan konyol Hana, mari kia bahas yuk

Melihat kondisi Indonesia sekarang, LGBT menampakkan diri dari persembunyiannya. Hal ini dikarenakan maraknya aktivis dan negara-negara yang mulai me-legalkan dan meyuarakan hak-hak LGBT. Mayoritas mereka adalah negara liberitas yang menjunjung tinggi hak asasi manusia. Hingga pada akhirnya, orang-orang yang notabenenya hetero pun membela pihak-pihak LGBT dengan alasan keberadaan mereka sama sekali tidak menganggu dan mereka sama-sama manusia.

Dimana ada pihak yang pro, pastilah ada pihak yang kontra. Mayortas pihak yang kontra tentu saja berasal dari orang-orang religius yang memang tidak setuju dan mem-blacklist keberadaan mereka. Alasan utama? LGBT dilarang keras dalam agama. Sampai-sampai ada pihak yang mengatakan para pelaku LGBT lah yang membaw petaka di dunia ini. Hingga akhirnya pelakunya bisa saja diusir, dibuang, dan lebih parahnya dilenyapkan.

Apasih hetero seksual itu? Hetero seksual adalah kondisi dimana seseorang tertarik kepada lawan jenis. Baik berhubungan, menjalin komitmen dan melakukan hal seksual. Sedangkan homoseksual adalah kebalikan dari Hetero seksual. Orang-orang homoseksual hanya tertarik kepada sejenis mereka. Mereka tidak bisa merasakan gairah kepada lawan jenis mereka.

Hana pernah baca suatu artikel yang mengatakan bahwa sebenarnya homoseksual itu muncul karena pengaruh lingkungan dan salah besar jika mengatakan itu muncul karena faktor biologis. Untuk pernytaan ini, Hana pribadi masih abu-abu (tidak jelas). Hana pernah bertanya dan punya beberapa kerabat pelaku homoseksual dan tidak sedikit dari mereka yang mengatakan, mereka merasa menjadi seorang homoseksual sejak mereka kecil. Tetapi ketika Hana memandang masalah mereka, mayoritas pelaku homoseksual berasal dari keluarga yang tidak utuh.

Ada sebuah kasus dimana seorang perempuan berpenampilan dan  bertingkah layaknya pria sejak kecil. Usut punya usut hal tersebut dikarenakan sosok ayah di keluarganya sudah hilang sejak ia kecil dan sebagai anak sulung, ia merasa ia harus kuat untuk adik dan ibunya. Di sisi lain, ada seorang pria yang memilih untuk menjadi feminim karena kurangnya ajaran "manly" dari ayahnya sejak ia kecil.

Ada juga beberapa kasus yang menurut Hana agak diluar nalar. Seperti orang tua yang tidak menerima anaknya terlahir sebagai seorang laki-laki dan memaksa mereka untuk menjadi feminim. Tidak sedikit juga yang mengaku menjadi pelaku homoseksual sejak menjadi korban pelecehan.

Jika dilihat dari sudut pandang agama, memang tidak ada satupun agama yang mengatakan perilaku homoseksual itu benar atau sah. Manusia diciptakan berpasang-pasangan dan pasangan yang dimaksud adalah pria dan wanita. Sedangkan jika dilihat dari sudut pandang sosial dan budaya, LGBT akan selalu di cap sebagai perilaku yang menyimpang. Dengan alasan mengurangi populasi penduduk, karena otomatis pasangan homoseksual tidak bisa memiliki anak kecuali mereka mengadopsi atau melakukan peminjaman rahim untuk pasangan gay dan tanam sperma unntuk pasangan lesbi.

Karena alasan diatas itu Hana pribadi netral sama kasus ini. Disatu sisi Hana gabisa nyalahin mereka apalagi ketika kita ga ada di kondisi mereka. Di sisi lain ya kalau mau mikir segi agama dan sosial memang mayoritas ditentang keras. Namun jika pelaku homoseksual pun dipaksa menjadi hetero pasti ngga akan  baik.

Seperti kasus di kota Hana sendiri. Seorang ibu tau anaknya perempuannya seorang lesbian. Lantas di ruqiyah dan di jodohkan dengan seorang pria yang menurut mereka baik. Setelah menikah apa yang terjadi? Si anak perempuan ini tetap melanjutkan hubungan dengan pasangan lesbinya dan tidak ingin disentuh sedikitpun oleh suaminya. Tidak menjalankan kewajiban layaknya seorang istri. Dan yang lebih parahpun, ada beberapa pasangan homoseksual yang dipaksa menjadi hetero meski sudah memiliki anak, memilih untuk cerai dan hidup bersama pasangan homoseksualnya.

Lalu bagaimana Hana sendiri menghadapi kerabat yang ternyata homoseksual?

1. Banyak mendengar mereka. Tingkat depresi pelaku homoseksual jauh lebih tinggi dibanding mereka yang hetero seksual. Terutama di kalangan remaja yang masih bimbang dengan orientasi seksual mereka. Let them tell their story. Kenapa mereka sampai bisa seperti itu, dan apa yang mereka rasakan setelah menjalani kehidpan seperti itu, Akan bagus sekali jika setelah mendengar mereka kita bisa memberikan solusi yang bisa di terima nalar mereka. Namun jika kalian merasa solusinya akan sia-sia, cukup diam dan dengarkan ya.

2. Jangan hakimi mereka. Hana tau, ketika pertama kali kalian kenal seseorang pelaku homoseksual, kalian pasti acap kali ingin langsung menasehati dengan siraman rohani atau malah membubuhi mereka dengan pertanyaan yang tak masuk akal. Sampai akhirnya mereka merasa semakin tidak berguna, buntu dan stres.

3. Tetap jaga jarak. Jaga jarak yang Hana maksud disini bukan berarti ga boleh nyentuh mereka atau makan bareng mereka ya. Tapi tetap buat batasan ke mereka tentang hubungan percintaan. Perilaku homoseksual tidak menular secara biologis, tetapi bisa menular secara sosial.

Sebagai contoh, ada seseorang yang sedang dalam tahap stres berat. Ia butuh seseorang untuk memberinya semangat dan harapan hidup. Lantas temannya (pelaku hs) menyarankan untuk bergaul dengan sesama (hs). Sangat tidak menutup kemungkinan, seseorang yang tadinya hetero ini menjadi pelaku hs karena merasa ketika ia kosong, terisi oleh seseorang even mereka sesama jenis.

Hana juga mau sedikit sharing, gi,mana hadapin mereka yang hetero sekaligus homophobic.

1. Sebaiknya jangan membahas masalah LGBT, apalagi kepada homophobic akut, pasti kena maki kalian hehe.

2. Sebaiknya jangan pernah ajak mereka berdebat apalagi kalau mereka bukan orang yang open-minded. Karena topik ini percuma diperdebatkan. Tidak akan ada titik akhir, kecuali dunia ini tamat hehe.

KLIK DISINI
>>> KLIK DISINI <<<







Intuisi - Alphabet Hana's Psyche

Pernahkah kalian merasa mendapat feeling atau insting untuk melakukan suatu hal , lantas benar-benar melakukan hal tersebut dan terjadi kejadian menakjubkan setelahnya? Seperti kalian merasa hari ini akan hujan deras meskipun pagi hari matahari sedang terik, lantas kalian membawa payung. Dan cha~ sorenya hujan benar-benar turun deras dan akhirnya kalian tidak basah kuyup.

Peristiwa diatas disebut sebgai intuisi. Menurut wikipedia, Intuisi adalah istilah untuk kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan intelektualitas. Sepertinya pemahaman itu tiba-tiba saja datangnya dari dunia lain dan di luar kesadaran. Misalnya saja, seseorang tiba-tiba saja terdorong untuk membaca sebuah buku. Ternyata, di dalam buku itu ditemukan keterangan yang dicarinya selama bertahun-tahun. Atau misalnya, merasa bahwa ia harus pergi ke sebuah tempat, ternyata di sana ia menemukan penemuan besar yang mengubah hidupnya. Namun tidak semua intuisi berasal dari kekuatan psikis. Sebagian intuisi bisa dijelaskan sebab musababnya.

Intuisi dalam bahasa sederhana bisa diartikan getaran hati (jiwa) akan sesuatu hal (Kausalitas) yang dihadapi atau yang akan terjadi. Getaran hati atau mungkin bisa juga diartikan "perasaan" akan sesuatu (itu) muncul atau terasa. Akal (sehat) berpikir dan berbicara (sehat) akan membuat hati/perasaan sehat (tenang), begitupun sebaliknya. Lalu darimana datangnya intuisi? 

Di dalam otak, terdapat dua tipe sistem berpikir, yaitu sistem sadar dan sistem tidak sadar (bawah sadar). Bagian otak yang mengatur sistem sadar manusia adalah otak kiri dan sistem ini bekerja secara lebih lambat, menjadi pusat analisis, rasional, bekerja berdasarkan fakta dan pengalaman yang pernah terjadi, serta semua yang dikerjakan sistem ini diketahui oleh kita. Sementara sistem bawah sadar atau tidak sadar, diatur oleh otak kanan, bekerjanya tidak diketahui secara sadar, dan menghasilkan respon yang cepat.

Intuisi diatur oleh sistem bawah sadar kita. Intuisi sebenarnya juga berasal dari informasi atau pengalaman yang pernah kita alami sebelumnya, namun informasi tersebut berada di alam bawah sadar kita. Ketika intuisi muncul maka keputusan itu adalah keputusan yang muncul dari alam bawah sadar kita. Sehingga, intuisi muncul tanpa harus berpikir dengan matang dan menganalisis semua kejadian yang pernah terjadi, tiba-tiba muncul begitu saja. Apakah kita harus mempercayai intuisi? 

Banyak orang yang meremehkan intuisi. Padahal dari berbagai penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa intuisi dapat menjadi jawaban yang terbaik dan benar jika kita bisa mengasahnya. Ya, intuisi juga perlu diasah. Menurut para peneliti, intuisi akan berubah menjadi lebih baik seiring dengan bertambahnya waktu dan tergantung dengan seberapa sering kita menggunakannya.

Alasan mengapa kita perlu mempertimbangkan intuisi adalah karena intuisi sering kali ‘tahu’ apa yang terbaik walaupun tidak bisa dimengerti dan dianalisis secara sadar. Para ahli bahkan menyatakan bahwa sistem alam bawah sadar sudah mengetahui jawaban yang benar sebelum sistem sadar mengetahuinya. Sehingga, jangan pernah meremehkan intuisi yang muncul ketika kita berada di bawah pilihan yang sulit. Terkadang intuisi mengetahui apa yang harus kita pilih dibandingkan dengan analisis yang membutuhkan waktu yang lama.

Berikut cara yang bisa kita terapkan untuk menggunakan intusi. Tutup mata selama satu hingga dua menit, lalu ikuti langkah-langkah ini:

1. Dengarkan dan lepaskan pikiran.

2. Biarkan semua emosi maju.

3. Lepaskan emosi negatif melalui tubuh, lantai dan lalu ke bumi.

4. Visualisasikan dan rasakan saat-saat bahagia. Ini bisa anak-anak, pasangan, keluarga atau hewan. cintai dengan sepenuh hati.

5. Berasal dari tempat yang lebih bahagia dan lebih penuh kasih, kini percayalah pada intuisi.

Manfaat Intuisi (Riliv) : 
1. Tahu kapan harus percaya dengan orang lain

Intuisi yang tinggi akan berguna untuk memperkuat pikiran agar tidak mudah percaya terhadap seseorang. Sehingga, nantinya kita juga tidak akan dirugikan.

Kalau pun percaya, itu artinya kita sudah menggunakan intuisi secara baik untuk bisa menentukan keputusan tersebut.

2. Membantu menghindari kemalangan.

Kita memang tidak bisa mencegah takdir Tuhan, entah yang baik atau pun yang buruk.

Tetapi, Tuhan juga menganugerahi kita sebuah intuisi untuk mencegah hal-hal yang buruk akan menimpa.

Contohnya, saat ingin berangkat ke suatu tempat, tiba-tiba perasaan kita justru ingin berdiam di rumah dan akhirnya memutuskan untuk tidak pergi.

Selang beberapa jam ada kabar bahwa tempat yang ingin dikunjungi tadi ternyata terbakar hebat. Nah, kalau sudah begitu semakin tertarik, ‘kan, untuk mengasah intuisi?

3. Melahirkan kreatifitas adalah manfaat intuisi tinggi.

Kalau kit  melihat para pebisnis muda yang sukses dalam membangun bisnis mereka, bisa jadi sebenarnya mereka menggunakan kekuatan intuisi untuk mencapai titik tersebut.

Intuisi yang tinggi ketika melihat peluang-peluang bisnis akan memicu mereka untuk menjadi lebih kreatif dalam menciptakan sesuatu dan melahirkan ide yang tidak biasa.

4. Mendorong kita untuk mengambil keputusan dengan lebih baik

Kadang kita mungkin tidak sadar, nih, kalau selama ini kita sering salah ketika mengambil keputusan karena hanya melihat fakta yang ada.

Manfaat intuisi yang tinggi, pastinya akan mendorongmu untuk lebih bijak dalam menentukan keputusan.

Kita akan lebih percaya diri dalam mengambil keputusan karena kita tahu bahwa sesuatu yang benar juga bisa datang dari kata hati kita sendiri.

5. Membantu untuk berhenti menjadi orang yang ‘tidak enakan’

Siapa, nih, yang sering merasa ‘tidak enak’ atau sungkan dengan orang lain? Kalau kalian salah satunya berarti harus segera pertajam intuisi ya~

Dengan menggunakan intuisi, kamu tahu mana yang baik dan yang tidak untuk dirimu. Intuisi yang tinggi akan membantu kamu untuk tahu kapan harus berkata tidak pada hal-hal yang tidak kamu inginkan.






Hypophrenia - Alphabeth Hana's Psyche

Pernahkah salah satu dari kalian yang menangis tiba-tiba tanpa tau sebabnya? Kalau iya, gejala itu disebut Hypophrenia. Istilah hypophrenia mungkin masih asing terdengar di telinga masyarakat umum. Istilah ini merupakan perasaan emosional manusia yang sebenarnya merupakan respon terhadap suatu keadaan yang menimpa diri sendiri. Rasa sedih ini menjadi tidak normal karena seseorang dapat merasakan sedih dan tiba-tiba menangis tanpa alasan yang jelas. Apalagi bila rasa sedih tersebut kemudian membawa dampak yang negatif terhadap pekerjaan, hubungan sosial, bahkan kesehatan fisik seseorang.

1. Gangguan Kecemasan Menyeluruh
Gangguan kecemasan ini akan membuat pikiran kamu terfokus pada suatu masalah yang membuatmu berpikir terus-menerus, sehingga membuat tubuhmu lelah dan lesu. Terlebih lagi, kamu tidak akan bisa beristirahat dengan baik pada malam hari. Ini akan menyebabkan kamu merasa sedih dan menangis tanpa alasan.

Sebuah studi di University of Pennsylvania mengungkapkan bahwa tidur secara teratur 4-5 jam bisa berdampak negatif pada kesehatan. Hal tersebut akan memicu suasana hati, iritabilitas, dan perasaan sedih.

2. Kondisi Depresi atau Stres
Ketika kamu sedang merasa stres yang diakibatkan oleh banyak hal, secara tidak langsung kamu akan merasa sedih dan cemas. Tingkat kesedihan dan kecemasan yang tinggi akan membuat kamu merasa sedih dan menangis secara tiba-tiba.

3. Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)
PTSD adalah kondisi mental ketika kamu mengalami serangan panik yang dipicu oleh trauma pengalaman masa lalu. PTSD umumnya lebih banyak memengaruhi wanita daripada pria. Karena kebanyakan wanita lebih sensitif terhadap perubahan, sehingga mereka merasakan emosi yang lebih intens.

4. Organic Brain Syndrome (OBS)
OBS adalah gangguan fisik yang menyebabkan penurunan fungsi mental. Kondisi ini biasanya dialami oleh manula. OBS dapat dikategorikan sebagai suatu kondisi fisik yang dapat menyebabkan perubahan gangguan mental.

5. PMS atau Menstruasi
Kondisi ini yang paling sering terjadi pada seorang wanita. Gejala-gejala sebelum PMS membuat beberapa bagian tubuh terasa sakit, terutama pada perut dan pinggul. Selain itu, PMS juga dapat menyebabkan kamu merasakan sedih dan menangis tanpa alasan yang jelas. Hal ini dikarenakan adanya perubahan hormonal, kram perut, kembung, dan sakit kepala yang kamu rasakan selama PMS berlangsung. (Halodoc)

Penyebab Hypophrenia


Orang yang mengalami hypophrenia memang tidak mengetahui alasannya bersedih dan menangis. Namun, ada penjelasan mengenai hal-hal yang menjadi penyebab hypophrenia bagi seseorang.


Inilah beberapa penyebab hypophrenia yang bisa terjadi pada orang tertentu:

1. Rasa khawatir yang berlebihan
Seseorang yang memiliki rasa cemas atau khawatir secara berlebihan bisa mengalami hypophrenia. Orang-orang yang merasa terlalu cemas atau khawatir biasanya kurang nafsu makan dan sulit tidur atau insomnia.

Akibatnya, tubuh pun menjadi lemah, letih, dan lesu. Kelemahan fisik tersebut bisa mengganggu fungsi otak dan mental sehingga akan merasa sedih dan menangis secara tiba-tiba tanpa tahu alasannya.

2. Pengaruh hormon
Jangan heran bila sebagian besar orang yang mengalami hypophrenia adalah kaum hawa. Pasalnya, salah satu penyebab hypophrenia adalah perubahan atau gangguan hormon yang kerap dialami wanita.

Para wanita memiliki peluang untuk mengalami sindrom pramenstruasi, gangguan hormon kehamilan, gangguan hormon karena pil KB, atau gangguan hormon pasca melahirkan. Kondisi tersebut akan memengaruhi keseimbangan hormon sehingga hypophrenia pun terjadi.

Ada kemungkinan sindrom baby blue juga terkait dengan hypophrenia yang dilatarbelakangi oleh pengaruh hormon wanita. Para lelaki bisa juga mengalami hypophrenia karena gangguan hormon jika menggunakan obat hormon tertentu.

3. Penyakit saraf atau kemunduran fungsi otak
Beberapa masalah terkait saraf seperti Pseudobulbar Affect, Dementia, Alzheimer, dan Parkinson juga diduga menyebabkan seseorang mengalami hypophrenia. Lebih buruk lagi, penderita tersebut juga mengalami hypophrenia disertai kurangnya kontrol emosi.

Biasanya, orang-orang lanjut usia mengalami hal tersebut. Kemunduran fungsi otak karena kematian sel-sel otak bisa membuat lansia mengalami gangguan mental hypophrenia dan marah-marah ala anak-anak atau ngambek.

4. Efek trauma yang mendalam
Hypophrenia juga bisa disebabkan karena merasakan trauma yang mendalam. Trauma tersebut bisa terkait dengan kenangan masa lalu yang sangat pahit seperti kekerasan, bully, atau pelecehan.

Selain itu, penyebab hypophrenia juga bisa dikarenakan kehilangan mendalam seperti ditinggal mati orang yang sangat dicintai, dikhianati orang terdekat, dan lainnya. Perasaan kehilangan yang mendalam tersebut bisa memicu rasa sedih dan menangis tiba-tiba.

Bahaya Hypophrenia


Gangguan hypophrenia bisa menurunkan kesehatan jiwa dan pikiran penderitanya jika dibiarkan saja. Bahaya hypophrenia bisa mengacaukan pikiran dan mental penderita jika rasa sedihnya begitu mendalam dan sering.


Berikut ini adalah beberapa bahaya hypophrenia yang mungkin terjadi bila itu dibiarkan terlalu lama tanpa penanganan ahli:


  • Tidak bisa berpikir jernih
  • Mengambil keputusan yang keliru
  • Putus asa
  • Tidak bergairah menjalani hidup
  • Sering sensitif
  • Emosi yang meluap-luap
  • Menjadi pesakitan
  • Menyendiri atau mengalami masalah interaksi sosial
  • Melakukan tindakan berbahaya


Itulah beberapa bahaya hypophrenia yang mungkin terjadi jika hypophrenia tidak ditangani oleh ahli kesehatan jiwa yang terkait seperti psikolog. Oleh karena itu, Anda perlu tahu bagaimana cara mengatasi hypophrenia.

Cara Mengatasi Hypophrenia


Cara mengatasi hypophrenia yang paling cepat dan bisa segera dilakukan adalah dengan cara mencurahkan semua isi pikiran dan perasaan yang dimiliki kepada orang terdekat yang bisa dipercaya dan ingin membantu.


Dengan cara tersebut, maka penderita hypophrenia tidak merasa sendiri dan bisa mendapatkan saran serta bantuan bilamana ia sedang membutuhkan. Ini  juga menepis dari prasangka buruk orang-orang disekitarnya.

Penanganan hypophrenia yang lebih tepat adalah pergi berkonsultasi dengan psikolog yang bisa mendiagnosis gangguan mental Anda dan mencarikan solusi pengobatan yang tepat bagi penderita.

KLIK DISINI
>> KLIK DISINI << 

Histrionik - Alphabet Hana's Psyche

Gangguan kepribadian histrionik adalah salah satu dari sekelompok kondisi gangguan kepribadian kelompok ‘Cluster B’ atau gangguan kepribadian dramatis. Orang dengan gangguan ini memiliki emosi yang tidak stabil dan selalu mencari perhatian. Sebagai tambahan, perilaku seorang histrionik yang suka mendramatisasi situasi dapat merusak hubungannya dengan orang lain dan berakibat pada depresi. Seorang histrionik memiliki kendala untuk menyeimbangkan keinginan kuat atas perhatian dan kelekatan dengan realitas situasi hubungannya.

Penyebab Gangguan Kepribadian Histrionik


Penyebab pasti dari gangguan kepribadian histrionik belum diketahui dengan pasti. Tetapi banyak profesional kesehatan percaya bahwa faktor genetik memainkan peran dalam perkembangannya.

Selain itu, faktor lingkungan juga mungkin terlibat seperti kurangnya kritik, hukuman, nasihat positif dari orang tua, dan perhatian yang berlebihan pada anak. Gangguan kepribadian biasanya berkembang pada individu yang temperamen dan orang-orang dewasa yang sedang belajar mengelola stres.

Setidaknya lima dari beberapa ciri di bawah ini harus dipenuhi untuk menyatakan seseorang memiliki gangguan kepribadian histrionik. Ciri-ciri tersebut meliputi:

- Merasa tidak nyaman ketika dirinya tidak menjadi pusat perhatian
Hal ini menyebabkan dirinya berusaha untuk terus mencari perhatian dan pengakuan secara kontinu. Seringkali, ia memanfaatkan penampilan fisik untuk menarik perhatian.

- Ketika berinteraksi dengan orang lain sering ditambahi dengan perilaku seksual yang menggoda yang tidak sesuai atau tindakan provokatif
Seorang histrionik cenderung memakai pakaian yang terkesan menggoda orang lain secara seksual. Ia seperti ingin memamerkan apa yang menonjol dari dirinya terhadap orang lain.

- Memiliki keadaan emosi yang mudah berubah dan sempit
Keadaan emosi yang seperti ini membuat seorang histrionik memiliki toleransi yang rendah terhadap frustrasi. Ia juga dapat mengancam atau mencoba untuk melakukan bunuh diri.

- Memiliki gaya berbicara yang impresif namun kurang detail
Seorang histrionik mampu memanipulasi skenario cerita dan membuat orang lain percaya akan cerita tersebut. Akan tetapi, bila diperhatikan lebih seksama, ada kejanggalan dalam skenario yang dibuatnya. Hal-hal yang kurang detail yang terkesan membuat aneh dengan cerita yang diberikan.

- Menampilkan dramatisasi diri, sandiwara, dan ekspresi emosi yang berlebihan
Ia sering bertingkah sangat dramatis dan penuh sandiwara, seolah-olah dalam pertunjukan yang tetap. Ia bisa membohongi orang lain bahwa dirinya terkena sakit secara fisik ataupun mental untuk menarik perhatian.

- Menganggap hubungan yang ada lebih intim daripada sebenarnya
Keinginan untuk terus diperhatikan bagi seorang histrionik membuat dirinya mengganggap hubungan yang ada bersifat sangat dekat. Padahal, belum tentu begitu kenyataannya. Bisa saja malah orang terdekatnya merasa lelah dan ingin menjauh dari dirinya. Oleh karena itu, sesungguhnya dirinya membutuhkan pengakuan, perhatian, penguatan, dan kasih sayang yang membenarkan bahwa dirinya berharga.

- Mudah dipengaruhi orang lain atau keadaan
Ia lebih sering memutuskan sesuatu secara terburu-buru tanpa mementingkan logika terlebih dahulu. Hal ini menyebabkan jawaban yang diberikan oleh dirinya bisa berubah-ubah. Sekarang bisa saja berkata A, namun di lain waktu menjadi berkata B.

Saran Menghadapi Seorang Histrionik


Berikut beberapa saran yang dapat digunakan untuk menghadapi seorang histrionik:



  • “Kamu terlihat baik hari ini”. Pernyataan tersebut adalah cara aman untuk memberi perhatian yang dibutuhkan tanpa memperhatikan secara spesifik pakaian mereka. Ingatlah bahwa mereka berpakaian secara provokatif dengan sengaja, sehingga jangan berlebihan dalam memberikan pujian.
  • Biarkan mereka menjadi pusat perhatian dalam jangka waktu tertentu. Dengan membiarkannya dalam beberapa waktu, kita dapat mengeluarkan dirinya dari lingkaran pertunjukan mencari perhatiannya. Setelah itu, ia cenderung akan berbagi perhatian dengan orang lain.
  • Kurangi konflik ketika mereka ada di dekat kita atau mereka akan jatuh. Mereka bukan pejuang yang hebat meskipun sering ingin terlihat di depan. Mereka sesungguhnya memiliki keadaan emosi yang tidak stabil. Selain itu, mereka juga memiliki daya tahan yang rendah terhadap permasalahannya.
  • Jangan terlibat dalam momen dramatis mereka. Sebaliknya, buatlah batasan yang tegas dengan mereka.
  • Jangan ikut emosional.  Hal ini disebabkan mereka seperti memiliki indra keenam tentang emosi dan akan bermain di dalamnya.
  • Berhati-hatilah karena mereka suka membuat keputusan yang terburu-buru. Mungkin saja sekarang berkata setuju, tetapi nantinya tidak dilakukan.
  • Jadi, apa kalian sudah lebih memahami tentang gangguan kepribadian histrionik? Mungkin saja beberapa ciri di atas pernah kamu alami atau melihat ada pada orang lain. Meskipun begitu, bukan berarti kamu bisa langsung mengambil kesimpulan begitu saja. Temui para ahli untuk mengetahuinya lebih lanjut agar kamu bisa lebih yakin.


Pengobatan Gangguan Kepribadian Histrionik


Secara umum, orang-orang dengan gangguan kepribadian histrionik tidak percaya bahwa mereka membutuhkan terapi. Mereka juga cenderung membesar-besarkan perasaan mereka dan tidak menyukai rutinitas—di mana pengobatan adalah sesuatu yang sulit dilakukan untuk seseorang dengan gangguan kepribadian ini.


Mereka yang mengalami gangguan kepribadian histronik baru akan mencari bantuan saat terjadi depresi atau masalah-masalah lain yang menyebabkan mereka tertekan.

Psikoterapi (sejenis konseling) adalah pengobatan pilihan yang dipilih untuk mengatasi gangguan kepribadian ini. Tujuan pengobatan adalah untuk membantu penderita memberi motivasi dan memulihkan ketakutan terkait dengan pikiran dan perilakunya. Selain itu,  pengobatan ini juga dipercaya membantu mereka belajar berhubungan dengan orang lain dengan cara yang lebih positif.

Sementara, penggunaan obat kadang-kadang digunakan sebagai pengobatan tambahan untuk meringankan gejala yang mungkin terjadi, seperti depresi dan kecemasan.

Pencegahan Gangguan Kepribadian Histrionik


Meskipun pencegahan gangguan kepribadian histrionik tidak mungkin dilakukan, pengobatan seperti konseling dan edukasi dapat memungkinkan orang yang rentan terhadap gangguan ini untuk mempelajari cara-cara yang lebih produktif  dalam menangani gejala yang muncul.



KLIK DISINI
KLIK DISINI 

Dissociative Identity Disorder - Alphabet Hana's Psychology

KLIK DISINI
KLIK DISINI
Dissociative Identity Disorder ( Gangguan Identitas Disosiatif ) adalah gangguan kepribadian yang ditandai dengan adanya perubahan terkait identitas, memori, dan kesadaran individu. Gangguan ini juga sering disebut dengan gangguan kepribadian ganda.

DID merupakan salah satu sekelompok kondisi yang disebut Gangguan Disosiatif; amnesia, fugue, depersonalisasi dan gangguan identitas disosiatif . Gangguan disosiatif merupakan penyakit mental dengan gangguan kerusakan memori, kesadaran, identitas dan persepsi. Ketika satu atau lebih fungsi tersebut terganggu, simtom dapat muncul. Gejala-gejala tersebut dapat mengganggu fungsi umum manusia, termasuk fungsi kerja, aktivitas dan relasi sosial.

Individu yang mengalami gangguan ini mengalami kesulitan untuk mengingat peristiwa-peristiwa penting yang pernah terjadi pada dirinya, melupakan identitas dirinya bahkan membentuk identitas baru. Ganggguan ini muncul akibat peristiwa traumatik dalam kehidupan dan digunakan sebagai pertahanan diri menghadapi peristiwa tersebut.

Disosiatif merupakan coping mechanism, bahwa seseorang menggunakan cara tersebut untu menghindar dan melepaskan diri dari situasi stres dan kenangan traumatik. Cara tersebut digunakan oleh seseorang untuk memutuskan hubungan antara dirinya dengan dunia luar, serta untuk menjauhkan diri dari kesadaran tentang apa yang terjadi. Disosiasi dapat berfungsi sebagai mekanisme pertahanan (defence mechanism) terhadap rasa sakit fisik dan emosional dari pengalaman traumatik dan stres.

Jenis-jenis Gangguan Disosiatif

Gangguan disosiatif mencakup tiga gangguan yaitu gangguan identitas disosiatif, amnesia disosiatif dan gangguan depersonalisasi.


* Gangguan Identitas Disosiatif

Gangguan ini sering disebut dengan gangguan terpecah. Kepribadian terpecah menjadi dua atau lebih, yang masing-masing kepribadiannya terdefinisi dengan baik pada satu tubuh. Orang dengan gangguan ini bisa jadi sadar atau tidak sadar keberadaan masing-masing kepribadian satu dengan yang lain.

* Gangguan Amnesia Disosiatif
Amnesia disosiatif merupakan tipe paling umum dalam gangguan disosiatif. Dalam amnesia disosiatif, orang menjadi tidak mampu menyebutkan kembali informasi pribadi yang penting dalam bentuk yang tidak bisa dianggap sebagai lupa biasa.

* Gangguan Depersonalisasi
Orang dengan gangguan ini akan merasa terpisah dari dirinya sendiri dan lingkungannya. Orang dengan depersonalisasi ini merasa seperti bermimpi atau bertingkah seperti robot. Seperti, “there’s someone in my head, but it’s not me”.

Gejala

* Distorsi Waktu
Orang dengan disosiatif merasa kehilangan waktu. Orang dengan disosiatif kerap menemukan sesuatu yang tidak diketahui saat tersadar sebagai dirinya sendiri. Orang dengan disosiatif juga sering berada di suatu tempat yang tidak diketahui karena ia secara tidak sadar pergi ke tempat tersebut.

* Perbedaan Kemampuan Diri
Orang dengan disosiatif memiliki perbedaan kemampuan di setiap kepribadiannya. Misal, kepribadian A bisa bermain musik, saat berubah ke kepribadian B ia tidak bisa bermain musik.

* Gangguan Memori
Orang dengan disosiatif memiliki ingatan yang lemah terhadap kejadian sebelumnya. Ketika kepribadian lain sedang mengambil alih dirinya, orang dengan disosiatif tidak bisa mengingat aktivitas apa saja yang dilakukan saat tersadar ke kepribadian aslinya. Orang dengan disosiatif merasa kehilangan sebagian ingatannya.

* Lemahnya Kontrol Gerakan Tubuh
Saat orang dengan disosiatif berubah ke kepribadian lainnya, ia tidak bisa mengontol gerakan tubuhnya. Dirinya seperti dikendalikan orang orang lain yang berada dalam dirinya.

Penyebab

Secara umum, panyebab utama orang memiliki gangguan disosiatif yaitu trauma masa lalu. Seperti trauma masa anak-anak, penyiksaan fisik, pelecehan seksual, kecemasan yang luar biasa akibat munculnya ingatan menyakitkan. Orang yang tidak kuat menahan trauma semacam ini kemudian akan membentuk kepribadian yang lain untuk bisa lari dari luka itu. Setiap kejadian traumatis yang berbeda juga akan menibulkan kepribadian yang lainnya. Misal, penyiksaan fisik yang dilakukan ayahnya akan membentuk kepribadian A, pelecehan seksual masa anak-anak akan membentuk kepribadian C, dan seterusnya.

Penanganan

Terapi kesenian kreatif
Terapi ini menggunakan proses kreatif untuk membantu orang dengan disosiatif yang sulit mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka. Seni kreatif dapat membantu seseorang mengekspresikan dirinya, sehingga dalam menyembuhkan trauma masa lalu.

Terapi kognitif
Terapi kognitif ini bertujuan untuk membuat orang dengan disosiatif lebih mengenal dirinya sendiri. Terapi ini akan membantu orang dengan gangguan disosiatif untuk mengidentifikasi diri sendiri dan semua masalah yang dimilikinya.

Psikoanalisis
Terapi Psikoanalisis ini akan membantu orang dengan gangguan disosiatif menyelesaikan masalah yang belum selesai di masa kecilnya. Terapi ini mengajak orang dengan gangguan disosiatif kembali ke masa lalu dan mengenali diri sendiri dengan lebih baik. Selain itu, terapi ini juga bertujuan untuk mengenali setiap kepribadian yang dimiliki orang dengan gangguan disosiatif, agar bisa mengendalikannya.



Delirium - Alphabet Hana's Psyche

Delirium adalah gangguan serius pada kemampuan mental yang menghasilkan pemikiran bingung dan berkurangnya kesadaran lingkungan. Awal delirium biasanya cepat - dalam beberapa jam atau beberapa hari.

Delirium sering dapat ditelusuri ke satu atau beberapa faktor yang berkontribusi, seperti penyakit parah atau kronis, perubahan keseimbangan metabolisme (seperti natrium rendah), obat-obatan, infeksi, pembedahan, atau alkohol atau keracunan atau penarikan obat.

Karena gejala delirium dan demensia bisa serupa, masukan dari anggota keluarga atau pengasuh mungkin penting bagi dokter untuk membuat diagnosis yang akurat.

Gejala


Tanda dan gejala delirium biasanya dimulai beberapa jam atau beberapa hari. Mereka sering berfluktuasi sepanjang hari, dan mungkin ada periode tanpa gejala. Gejala cenderung lebih buruk pada malam hari ketika gelap dan hal-hal terlihat kurang akrab. Tanda dan gejala primer termasuk yang di bawah ini.


Berkurangnya kesadaran lingkungan

Ini dapat menghasilkan:


  • Ketidakmampuan untuk tetap fokus pada suatu topik atau untuk beralih topik
  • Terjebak pada gagasan alih-alih menanggapi pertanyaan atau percakapan
  • Menjadi mudah terganggu oleh hal-hal yang tidak penting
  • Ditarik, dengan sedikit atau tanpa aktivitas atau sedikit respons terhadap lingkungan
Keterampilan berpikir buruk (gangguan kognitif)


Ini mungkin muncul sebagai:


  • Memori buruk, terutama dari peristiwa baru-baru ini
  • Disorientasi - misalnya, tidak tahu di mana Anda berada atau siapa Anda
  • Kesulitan berbicara atau mengingat kata-kata
  • Mengoceh atau bicara omong kosong
  • Kesulitan memahami pembicaraan
  • Kesulitan membaca atau menulis
Perubahan perilaku


Ini mungkin termasuk:


  • Melihat hal-hal yang tidak ada (halusinasi)
  • Gelisah, agitasi atau perilaku agresif
  • Memanggil, mengerang atau membuat suara lainnya
  • Diam dan menarik diri - terutama pada orang dewasa yang lebih tua
  • Gerakan lambat atau lesu
  • Kebiasaan tidur terganggu
  • Pembalikan siklus tidur-bangun malam hari
Gangguan Emosi


Ini mungkin muncul sebagai :


  • Kecemasan, ketakutan, atau paranoia
  • Depresi
  • Lekas ​​marah atau marah
  • Perasaan senang (euforia)
  • Apati
  • Pergeseran suasana yang cepat dan tidak terduga
  • Kepribadian berubah

Jenis-jenis Delirium


Para ahli telah mengidentifikasi tiga jenis delirium:



  • Delirium hiperaktif. Mungkin jenis yang paling mudah dikenali, ini mungkin termasuk kegelisahan (misalnya, mondar-mandir), agitasi, perubahan suasana hati yang cepat atau halusinasi, dan penolakan untuk bekerja sama dengan hati-hati.
  • Delirium hipoaktif. Ini mungkin termasuk tidak aktif atau aktivitas motorik berkurang, kelesuan, kantuk abnormal, atau tampak linglung.
  • Delirium campuran. Ini termasuk tanda dan gejala hiperaktif dan hipoaktif. Orang tersebut dapat dengan cepat beralih dari kondisi hiperaktif ke hipoaktif.

Delirium dan Demensia


Delirium dan demensia mungkin sangat sulit dibedakan, dan seseorang mungkin memiliki keduanya. Faktanya, delirium sering terjadi pada penderita demensia. Tetapi mengalami episode delirium tidak selalu berarti seseorang menderita demensia. Jadi penilaian demensia tidak boleh dilakukan selama episode delirium karena hasilnya bisa menyesatkan.


Demensia adalah penurunan memori secara progresif dan keterampilan berpikir lainnya karena disfungsi bertahap dan hilangnya sel-sel otak. Penyebab paling umum dari demensia adalah penyakit Alzheimer.

Beberapa perbedaan antara gejala delirium dan demensia meliputi:

Serangan. Onset delirium terjadi dalam waktu singkat, sementara demensia biasanya dimulai dengan gejala yang relatif kecil yang secara bertahap memburuk dari waktu ke waktu.
Perhatian. Kemampuan untuk tetap fokus atau mempertahankan perhatian secara signifikan terganggu dengan delirium. Seseorang pada tahap awal demensia umumnya tetap waspada.
Fluktuasi. Munculnya gejala delirium dapat berfluktuasi secara signifikan dan sering sepanjang hari. Sementara orang dengan demensia mengalami masa-masa yang lebih baik dan lebih buruk, ingatan dan keterampilan berpikir mereka tetap pada tingkat yang cukup konstan selama sehari.

Penyebab


Delirium terjadi ketika pengiriman dan penerimaan sinyal di otak menjadi terganggu. Kerusakan ini kemungkinan besar disebabkan oleh kombinasi faktor-faktor yang membuat otak rentan dan memicu kegagalan fungsi otak.


Delirium mungkin memiliki penyebab tunggal atau lebih dari satu penyebab, seperti kombinasi kondisi medis dan toksisitas obat. Terkadang tidak ada penyebab yang dapat diidentifikasi. Kemungkinan penyebab termasuk:


  • Obat-obatan tertentu atau toksisitas obat
  • Alkohol atau keracunan obat atau penarikan
  • Kondisi medis, seperti stroke, serangan jantung, penyakit paru-paru atau hati yang memburuk, atau cedera akibat jatuh
  • Ketidakseimbangan metabolisme, seperti natrium rendah atau kalsium rendah
  • Penyakit parah, kronis atau terminal
  • Demam dan infeksi akut, terutama pada anak-anak
  • Infeksi saluran kemih, pneumonia atau flu, terutama pada orang dewasa yang lebih tua
  • Pajanan terhadap racun, seperti karbon monoksida, sianida atau racun lainnya
  • Malnutrisi atau dehidrasi
  • Kurang tidur atau tekanan emosional yang parah
  • Rasa sakit
  • Pembedahan atau prosedur medis lainnya yang mencakup anestesi
Faktor Risiko

Setiap kondisi yang mengakibatkan tinggal di rumah sakit, terutama dalam perawatan intensif atau setelah operasi, meningkatkan risiko delirium, seperti halnya menjadi penduduk di panti jompo. Delirium lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua.

KLIK DISINI
KLIK DISINI
Contoh kondisi lain yang meningkatkan risiko delirium meliputi:

* Gangguan otak seperti demensia, stroke atau penyakit Parkinson
* Episode delirium sebelumnya
* Tunanetra atau pendengaran
* Adanya beberapa masalah medis
* Komplikasi
* Delirium dapat berlangsung hanya beberapa jam atau selama beberapa minggu atau bulan. Jika           masalah yang berkontribusi pada delirium ditangani, waktu pemulihan seringkali lebih pendek.

Tingkat pemulihan tergantung sampai batas tertentu pada kesehatan dan status mental sebelum timbulnya delirium. Orang dengan demensia, misalnya, mungkin mengalami penurunan daya ingat dan kemampuan berpikir secara keseluruhan yang signifikan. Orang dengan kesehatan yang lebih baik lebih mungkin untuk pulih sepenuhnya.

Orang dengan penyakit serius, kronis atau terminal lainnya mungkin tidak mendapatkan kembali tingkat keterampilan berpikir atau berfungsi yang mereka miliki sebelum timbulnya delirium. Delirium pada orang yang sakit parah juga lebih mungkin menyebabkan:

* Penurunan kesehatan secara umum
* Pemulihan yang buruk dari operasi
* Perlu perawatan institusional
* Peningkatan risiko kematian

Pencegahan

Pendekatan yang paling berhasil untuk mencegah delirium adalah menargetkan faktor-faktor risiko yang mungkin memicu suatu episode. Lingkungan rumah sakit menghadirkan tantangan khusus - perubahan ruangan yang sering, prosedur invasif, suara keras, pencahayaan yang buruk, dan kurangnya cahaya alami dan tidur dapat memperburuk kebingungan.

Bukti menunjukkan bahwa strategi tertentu - mempromosikan kebiasaan tidur yang baik, membantu orang itu tetap tenang dan berorientasi dengan baik, dan membantu mencegah masalah medis atau komplikasi lainnya - dapat membantu mencegah atau mengurangi keparahan delirium.


Classical Conditioning - Alphabet Hana's Psychology

KLIK DISINITeori classical conditioning berawal dari usaha Ivan Pavlov dalam mempelajari bagaimana suatu makhluk hidup. Secara umum, dalam psikologi, teori belajar makhluk hidup selalu dihubungkan dengan stimulus–respons. Selain itu, teori–teori tingkah laku turut menjelaskan respons makhluk hidup dengan cara menghubungkan apa yang dialami atau menjadi stimulus respons tertentu yang didapat dari lingkungan tertentu. Proses hubungan yang terus menerus antara respons yang muncul dan rangsangan yang diberikan inilah yang kemudian didefinisikan sebagai suatu proses belajar (Tan dalam Alex Sobur, 1981:91).


Dalam dunia psikologi belajar tersebut, salah satu teori yang berusaha untuk menjelaskan hubungan antara stimulus dan respons adalah teori conditioning yang dikenalkan oleh Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936). Ivan Petrovich Pavlov, atau lebih dikenal dengan Ivan Pavlov, merupakan seorang behavioristik (penganut paham behaviorisme) yang terkenal dengan pandangannya bahwa terhadap hubungan yang kuat antara stimulus dan respons seseorang.


Classical conditioning adalah proses dimana suatu stimulus/rangsangan yang awalnya tidak
memunculkan respon tertentu, diasosiasikan dengan stimulus kedua yang dapat memunculkan. Hasilnya, stimulus pertama pun dapat memunculkan respon (Powell, Symbaluk, dan Honey, 2009).

Menurut teori classical conditioning, mungkin, musik favorit tersebut sering kita dengar ketika kita sedang dalam keadaan mood yang baik ataupun pada saat kita sedang berbahagia, sehingga musik favorite tersebut kita anggap sebagai suatu stimulus yang dapat membuat kita menjadi bahagia dan lama lama musik favorite tersebut telah terasosiasi dengan perasaan bahagia.

Skema dari Classical Conditioning :

Musik favorit -> tidak ada respon

Musik favorit + mood baik -> perasaan bahagia

Musik favorit -> perasaan bahagia

Prinsip-prinsip belajar menurut teori Classical Conditioning adalah sebagai berikut :

  • Belajar adalah pembentukan kebiasaan dengan cara menghubungkan/mempertautkan antara perangsang (stimulus) yang lebih kuat dengan perangsang yang lebih lemah.
  • Proses belajar terjadi jika ada interaksi antara organisme dengan lingkungan
  • Belajar adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat (conditions) yang kemudian menimbulkan respons
  • Belajar erat hubungannya dengan prinsip penguatan kembali atau dengan perkataan lain dan ulangan dalam hal belajar adalah penting
Proses Classical Conditioning

Berikut ini adalah beberapa mekanisme atau tahapan yang ada di dalam suatu proses pengondisian klasik Ivan Pavlov.

1. Menentukan Refleks yang Ingin Dikondisikan

Langkah pertama yang perlu dilakukan atau menjadi awal dari proses pengondisian klasik adalah empat hal pokok, yaitu stimulus yang tak dikondisikan atau unconditioned stimulus, respons yang tidak dikondisikan atau unconditioned response, stimulus yang dikondisikan dan respons yang dikondisikan. Conditioned Stimulus atau stimulus yang dikondisikan merupakan stimulus netral yang tidak menimbulkan respons alamiah pada organisme, atau dengan kata lain stimulus yang terkondisikan akan menimbulkan respons yang terkondisikan. Sementara itu, respon yang dikondisikan adalah respons yang timbul akibat adanya campuran atau kombinasi antara stimulus yang tak dikondisikan dengan stimulus yang telah dikondisikan.

Untuk menghasilkan sebuah respons yang terkondisikan, maka stimulus yang terkondisikan (SK) harus dipasangkan dengan stimulus yang tidak terkondisikan (ST). Pavlov memberikan contoh adanya pengkondisian tersebut melalui sebuah demonstrasi pengeluaran air liur pada anjingnya. Dalam demonstrasi tersebut, ST adalah larutan asam, respons yang tak terkondisikan (RT) adalah air liur dan SK adalah suara. Pada kondisi normal tentu saja suara tidak akan menyebabkan anjing berliur. Akan tetapi apabila dipasangkan suara tersebut dengan larutan asam, maka suara memiliki kemampuan untuk menyebabkan anjing mengeluarkan air liur. Pengeluaran air liur akibat mendengarkan suara adalah sebuah respons yang terkondisikan.

2. Pengondisian Tingkat Tinggi

Setelah stimulus yang terkondisikan dipasangkan dengan stimulus yang tidak terkondisikan beberapa kali, maka stimulus yang pada awalnya terkondisikan tersebut dapat dipakai seperti stimulus yang tidak terkondisikan. Maksudnya adalah, stimulus yang terkondisikan dan telah dipasangkan beberapa kali dengan stimulus yang tidak terkondisikan tersbut akan menimbulkan pengeuatan tersendiri dan menjadi sebuah stimulus yang pada akhirnya bersifat alamiah dan dapat dipasangkan dengan stimulus terkondisikan yang berikutnya untuk menghasilkan sebuah respons terkondisi yang lainnya.

3. Generalisasi atau Diskriminasi

Setelah dilakukan upaya untuk memberikan berbagai macam stimulus, maka lambat laun rangsangan yang sama akan menghasilkan suatu bentuk respons yang sama. Pada tahap ini, maka terjadi generalisasi pada subjek yang membuat subjek akan berperilaku tertentu ketika berhadapan dengan stimulus yang mirip dengan stimulus yang diberikan pada saat proses pembentukan perilaku.

Misalnya, ada seorang anak kecil yang merasa sangat takut pada anjing besar dan galak karena setiap kali bertemu dengan anjing galak ia digigit dan lain sebagainya. Anak tersebut lambat laun akan memberi respons rasa takut yang sama pada semua anjing, akan tetapi rentang stimulus rasa takut akan menyempit hanya pada anjing yang galak saja karena stimulus yang diberikan adalah stimulus anjing yang galak. Ketika anak kecil tersebut melihat anjing berukuran agak besar, maka respons yang muncul adalah ketakutan namun mungkin dalam kadar yang relatif rendah, dibandingkan dengan apabila ia bertemu dengan anjing besar yang galak.

Akan tetapi, selain generalisasi, juga dimungkinkan munculnya sikap yang berlawanan dengan generalisasi, yaitu suatu sikap yang disebut dengan sikap diskriminasi. Diskriminasi adalah suatu sikap individu terhadap rangsang tertentu yang berbeda dari pada yang telah dimunculkan berulang-ulang sehingga dia dapat memilih respons lain yang berbeda dengan apa menjadi responsnya pada rangsang yang sama. Dalam kasus anak kecil dan anjing di atas misalnya, anak kecil yang takut pada anjing galak, maka cenderung memberi respons rasa takut pada setiap anjing, akan tetapi ketika stimulus yang sama dengan apa yang telah sering diberikan padanya yaitu pada anjing galak yang terikat dan terkurung dalam kandang maka rasa takut anak itu menjadi berkurang.

Selain tiga proses di atas, terdapat pula proses pelenyapan eksperimental, iradiasi dan konsentrasi yang dapat terjadi pada subjek dalam proses pengondisian klasik. Pelenyapan eksperimental adalah hilangnya suatu perilaku tertentu karena adanya stimulus yang dihilangkan pada subjek sekalipun ada stimulus lain yang diberikan pada subjek tersebut. Apabila dilakukan pada massa yang banyak, maka penerapan pengondisan klasik dapat dinilai sebagai salah satu penerapan sistem komunikasi massa.

Tipe Pengondisian

Secara umum, berdasarkan penuturan Pavlov terdapat dua jenis pengondisian dalam proses pengondisian klasik. Tipe atau jenis pengondisian tersebut adalah pengondisian eksitatoris dan pengondisian inhibitoris. Pada prinsipnya, pengondisian eksitatoris adalah suatu pengondisian yang akan menimbulkan suatu respons tertentu, sementara pengondisian inhibitoris adalah suatu pengondisian yang berupaya untuk menghambat munculnya suatu respons tertentu melalui pemberian stimulus-stimulus tertentu baik stimulus terkondisi dan juga stimulus alamiah. Stimulus ini dapat berbentuk pesan nonverbal, seperti bahasa tubuh dalam komunikasi sebagai salah satu wujud fungsi komunikasi non-verbal.

Penerapan

Dalam praktiknya, teori pengondisian klasik banyak dipakai di berbagai lapangan untuk tujuan tertentu. Salah satunya adalah dalam bidang pendidikan. Hal ini sesuai dengan latar belakang alias dasar penemuan dari teori pengondisian klasik ini, yaitu dalam hal psikologi pembelajaran. Bagi para guru mengetahui penerapan teori pengondisian klasik ini dapat membantu proses pembelajaran yang dilakukan oleh mereka.

Ada banyak contoh kasus yang bisa kita ungkap dalam dunia pendidikan dengan cara pengondisian klasik. Misalnya adalah ketika murid sedang belajar mata pelajaran matematika. Pada saat pembeljaran matematika berlangsung dalam situasi yang menegangkan, gurunya juga galak, maka kemungkinan besar yang akan muncul pada diri siswa adalah penilaian atau sikap negatif terhadap mata pelajaran matematika, seperti misalnya bahwa matematika adalah mata pelajaran yang luar biasa sulit, menegangkan, hanya orang-orang khusus yang bisa, dan lain sebagainya.

Oleh karena sikap tersebut, maka siswa akan menghubungkan perasaan aversi atau perasaan penghindaran yang ditandai dengan dorongan untuk menarik diri atau menghindar dari suatu hal tertentu, dengan situasi mata pelajaran matematika yang menegangkan dan tidak menarik karena guru yang galak dan lain sebagainya. Oleh karena itulah, untuk mengubah sikap siswa terhadap mata pelajaran matematika tersebut, dibutuhkan suatu pengondisian inhibitor terhadap sikap aversi serta kesan negatif terhadap matematika, diiringi dengan pengondisian eksitatoris untuk memunculkan semangat siswa dalam mempelajari matematika.

Penerapan teori pengondisian klasik Pavlov tidak terbatas pada pembelajaran matematika di atas. Hampir di semua mata pelajaran, guru dapat menggunakan prinsip teori pembelajaran pengondisian klasik Pavlov termasuk dalam dunia komunikasi. Pada prinsipnya, melalui teori ini guru dapat memilih gaya bicara, diksi, dan lain sebagainya yang sesuai dengan siswa agar dapat memunculkan respons tertentu yang dapat meningkatkan proses belajar siswa agar dapat menguasai mata pelajaran dengan cepat dan tepat sesuai dengan keadaan siswa. Dengan mengombinasikan teori ini dengan media pembelajaran beserta ciri ciri media pembelajaran untuk membantu komunikasi pembelajaran, guru dapat membuat suatu pembelajaran yang menyenangkan.


Kelebihan Dan Kelemahan Classical Conditioning

Adapun kelebihan dan kekurangan conditioning klasik adalah :

A. Kelebihan

  • Cocok diterapkan untuk pembelajaran yang menghendaki penguasaan ketrampilan dengan latihan. Karena dalam teori ini menghadirkan stimulus yang dikondisikan untuk merubah tingkah laku pebelajar.
  • Memudahkan pendidik dalam mengontrol pembelajaran sebab individu tidak menyadari bahwa dia dikendalikan oleh stimulus yang berasal dari luar dirinya.

B. Kelemahan

  • Teori ini menganggap bahwa belajar hanyalah terjadi secara otomatis ( ketika diberi stimulus yang sudah ditentukan pebelajar langsung memberikan respon ) keaktifan pebelajar dan kehendak pribadi tidak dihiraukan
  • Teori ini juga terlalu menonjolkan peranan latihan/kebiasaan padahal individu tidak semata-mata tergantung dari pengaruh luar yang menyebabkan individu cenderung pasif karena akan tergantung pada stimulus yang diberikan.
  • Teori conditioning memang tepat kalau kita hubungkan dengan kehidupan binatang. dalam teori ini, proses belajar manusia dianalogikan dengan perilaku hewan sulit diterima, mengingat perbedaan karakter fisik dan psikis yang berbeda antar keduanya. Karena manusia memiliki kemampuan yang lebih untuk mendapatkan informasi. Oleh karena itu, teori ini hanya dapat diterima dalam hal-hal belajar tertentu saja; umpamanya dalam belajar yang mengenai skill (keterampilan) tertentu dan mengenai pembiasaan pada anak-anak kecil.


Borderline - Alphabet Hana's Psychology

KLIK DISINI


Kalau kalian penikmat webtoon psikologi, dr. Frost, pasti kalian pernah baca bahasan tentang "Borderline Disorder" . Borderline personality disorder (BPD) atau gangguan kepribadian ambang adalah sejenis gangguan kepribadian tetapi tidak hanya sebatas gejala penyakit mental saja. Penyakit ini merupakan gangguan emosional yang menyebabkan ketidakstabilan emosi dan mengakibatkan stres serta masalah lainnya. Pasien akan merasa bahwa perasaan mereka menyimpang yang membuat mereka berpikir dirinya tidak berharga juga cacat.

Gangguan kepribadian ambang ini biasanya muncul pada awal menuju dewasa. Pada usia ini disebut sebagai fase terburuk bagi pengidapnya, namun kemungkinan secara bertahap akan membaik seiring bertambahnya usia. Orang yang mengalami gangguan ini akan memiliki beberapa gejala utama yang di antaranya kecemasan terhadap pengabaian dari orang lain, pola hubungan yang tidak stabil, perubahan pribadi secara tiba – tiba, sulit mengatur emosi dan perasaan, serta melakukan tindakan yang impulsif dan berisiko, sebagaimana ditulis.

Menurut para ahli, gangguan ini bisa disebabkan oleh sejumlah hal seperti faktor genetik. Meskipun tidak ada gen yang spesifik terbukti menyebabkan gangguan, tetapi dalam sebuah studi menunjukkan bahwa gangguan ini bisa saja turun menurun dalam keluarga. Selain itu, faktor lingkungan juga disebut berperan dalam membentuk gangguan mental ini. Misalnya, sebuah peristiwa dalam kehidupan seseorang yang membuatnya menjadi traumatis, seperti tindak perundungan, pelecehan seksual dan fisik, pengabaian dari orang terdekat, dan perceraian kedua orang tua.

Disisi lain, gangguan mental ini juga bisa disebabkan oleh sistem saraf dalam otak yang tidak bekerja secara optimal satu sama lain, terutama pada bagian otak yang mengendalikan emosi dan tindakan. Bagi Anda yang merasa memiliki gejala Borderline Personality Disorder (BPD) disarankan untuk berkonsultasi dengan pakar kesehatan mental untuk melakukan percakapan klinis yang nantinya dapat memberikan Anda keputusan untuk melakukan tindakan apa selanjutnya.

Gangguan 

Gejala dari gangguan kepribadian ambang yang biasanya terlihat, antara lain:


  • Paranoid yang berhubungan dengan stres, serta terputusnya diri dari realitas (psikosis) selama beberapa menit atau jam.
  • Perasaan kosong yang berlangsung lama dan berulang.
  • Perubahan pada identitas dan gambaran diri, seperti pergantian nilai-nilai dan tujuan, melihat diri sebagai orang yang buruk, atau merasa tidak hidup. 
  • Ketidakstabilan hubungan dengan orang lain yang intens, seperti pada satu waktu dapat mengidolakan orang tersbeut tetapi pada waktu lain merasa orang tersebut tidak peduli dan jahat.
  • Melakukan perilaku yang impulsif dan berisiko, seperti berjudi, seks tanpa pengaman, penyalahgunaan obat-obatan, dan sebagainya.
  • Perasaan ketakutan akan ditinggalkan secara berlebihan dan berulang.
  • Berpikir untuk bunuh diri, melukai diri sendiri ketika merasa ditolak atau ditinggalkan.
  • Sering hilang kesabaran yang mengakibatkan kemarahan yang intens dan berulang.
  • Suasana hati yang berubah-ubah selama beberapa jam atau hari yang meliputi perasaan senang, kesal, malu, dan cemas yang intens.

Hal-hal berikut ini bisa menjadi penyebab dari gangguan tersebut.

Faktor kelainan pada otak, terutama kelainan otak bagian tertentu yang biasanya mengatur emosi, suasana hati, dan agresi. Selain kelainan otak, gangguan tersebut dapat juga disebabkan oleh zat-zat kimia di otak untuk membantu mengatur emosi yang tidak berfungsi dengan baik.

Faktor genetik, ketika penderita memiliki keluarga sedarah ataupun orangtua dengan gangguan kepribadian ini, maka keturunannya juga kemungkinan besar mengalami hal yang sama.

Faktor lingkungan, seperti pernah mengalami pelecehan secara seksual, fisik, maupun emosional, terpapar dengan rasa takut, kemarahan, dan stres yang kronis saat masih anak-anak, diabaikan oleh salah satu atau kedua orangtuanya, dan tinggal bersama anggota keluarga yang memiliki masalah mental (contoh: gangguan bipolar, penyalahgunaan alkohol, dan sebagainya).

Ciri-Ciri


Berikut ini ciri-ciri gangguan kepribadian ambang yang perlu anda ketahui:



  • Rasa ketakutan yang begitu intens diabaikan sehingga terkadang membuatnya melakukan langkah-langkah yang begitu ekstrim untuk menghindari pemisahan pada yang nyata ataupun membayangkan ataupun penolakan. 
  • Pola hubungan intens yang mengalami ketidakstabilan, misalnya saja idealisasi individu yang kemudian secara tiba-tiba percaya jika orang tersebut kejam dan tidak peduli.
  • Terkadang penderita gangguan kepribadian ambang akan menganggap jika dirinya adalah sosok antagonis yang ada di dalam film-film. 
  • Perubahan citra serta identitas diri yang begitu cepat sehingga dapat mempengaruhi nilai serta tujuan yang diketahuinya. 
  • Mengalami periode stress yang dapat memicu paranoid dan kehilangan relasi dengan kenyataan yang bisa berlangsung hingga berjam-jam lamanya. 
  • Mengalami perubahan dari suasan hati yang dapat berlangsung hingga berhari hari. 
  • Perilaku nya impulsif yang dapat beresiko bahkan terkadang berbahaya bagi orang lain di sekitarnya semisal judi, mengemudi ceroboh, hubungan seks yang tidak aman, dan lainnya. Bahkan seseorang penderita BPD ini dapat mundur dari pekerjaannya tanpa alasan jelas yang mendukung bahkan mengakhiri hubungan asmara yang dijalinnya meskipun dalam kondisi baik.
  • Mudah dalam kehilangan kesabaran sehingga membuatnya cepat marah yang dapat memicu pertikaian dengan orang lainnya.
  • Pada suatu waktu dapat menyayangi dan menghormati seseorang dengan amat sangat, namun beberapa saat dapat berubah dan menganggap jika orang tersebut adalah sosok yang buruk.
  • Merasakan kekosongan dalam bentuk psikologis yang terjadi secara terus menerus.
  • Seringkali berperilaku menyakiti diri sendiri bahkan dapat menimbulkan keinginan bunuh diri sebagai respon dari penyaluran rasa marah, menghukum diri sendiri, ketakutan ditinggalkan, serta penolakan. 


Penanganan untuk mengatasi gangguan kepribadian ambang dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu melalui obat-obatan, terapi, rawat inap, atau kombinasi dari beberapa cara tersebut.

Obat-obatan:

  • Antidepresan
  • Antipsikotik
  • Obat penstabil suasana hati (mood)
Terapi dapat membantu penderita belajar mengelola emosi, mengamati perasaan, meningkatkan hubungan dengan orang lain, dan mempelajari kepribadian ambang. Terdapat beberapa terapi yang bisa dijalankan, yaitu:

  • Terapi fokus pada skema
  • Terapi perilaku dialektikal (DBT)
  • Pelatihan sistem prediktabilitas emosi dan pemecahan masalah (STEPPS)
  • Psikoterapi transference-focused  (TFP)
  • Terapi berdasarkan mentalisasi (MBT)
Jika Anda mengalami gangguan kepribadian ambang, maka Anda harus selalu mengingat bahwa mengendalikan emosi, pemikiran, dan perilaku Anda membutuhkan waktu yang lama. Anda juga dapat mengalami saat-saat gejala-gejala Anda menjadi lebih baik atau bahkan menjadi lebih buruk. Kesabaran adalah sesuatu yang harus selalu Anda terapkan selama proses perawatan. Beberapa hal yang dapat Anda lakukan adalah:

  • Berdiskusi dengan dokter dan ahli kesehatan mental lainnya mengenai apa yang harus Anda lakukan saat gejala-gejala Anda muncul. 
  • Jangan membuat asumsi mengenai apa yang orang lain pikirkan dan rasakan mengenai Anda.
  • Bercerita kepada orang-orang terdekat mengenai kondisi Anda. 
  • Belajar untuk mengenali apa yang dapat memicu munculnya gejala-gejala yang Anda rasakan.
  • Tetap mengikuti perawatan yang telah dilakukan.
  • Belajar mengenai gangguan yang Anda alami.
  • Mencari komunitas atau orang-orang yang mengalami hal yang serupa untuk mendapatkan dukungan serta saran dari mereka. 
  • Jangan menyalahkan diri Anda atas apa yang Anda alami, fokus dengan menjalani perawatan untuk menjadi lebih baik.
  • Belajar beberapa teknik untuk mengatur emosi Anda yang intens, seperti meditasi, teknik pernapasan, dan sebagainya.
  • Menjalani pola hidup yang sehat, seperti mengonsumsi makanan sehat, berolahraga, dan sebagainya.
  • Menetapkan batasan untuk diri Anda dan orang lain dengan belajar untuk mengekspresikan emosi yang tidak melibatkan diri Anda menjauhi orang-orang terdekat Anda ataupun yang dapat memperburuk gejala-gejala yang Anda alami.