Borderline - Alphabet Hana's Psychology

KLIK DISINI


Kalau kalian penikmat webtoon psikologi, dr. Frost, pasti kalian pernah baca bahasan tentang "Borderline Disorder" . Borderline personality disorder (BPD) atau gangguan kepribadian ambang adalah sejenis gangguan kepribadian tetapi tidak hanya sebatas gejala penyakit mental saja. Penyakit ini merupakan gangguan emosional yang menyebabkan ketidakstabilan emosi dan mengakibatkan stres serta masalah lainnya. Pasien akan merasa bahwa perasaan mereka menyimpang yang membuat mereka berpikir dirinya tidak berharga juga cacat.

Gangguan kepribadian ambang ini biasanya muncul pada awal menuju dewasa. Pada usia ini disebut sebagai fase terburuk bagi pengidapnya, namun kemungkinan secara bertahap akan membaik seiring bertambahnya usia. Orang yang mengalami gangguan ini akan memiliki beberapa gejala utama yang di antaranya kecemasan terhadap pengabaian dari orang lain, pola hubungan yang tidak stabil, perubahan pribadi secara tiba – tiba, sulit mengatur emosi dan perasaan, serta melakukan tindakan yang impulsif dan berisiko, sebagaimana ditulis.

Menurut para ahli, gangguan ini bisa disebabkan oleh sejumlah hal seperti faktor genetik. Meskipun tidak ada gen yang spesifik terbukti menyebabkan gangguan, tetapi dalam sebuah studi menunjukkan bahwa gangguan ini bisa saja turun menurun dalam keluarga. Selain itu, faktor lingkungan juga disebut berperan dalam membentuk gangguan mental ini. Misalnya, sebuah peristiwa dalam kehidupan seseorang yang membuatnya menjadi traumatis, seperti tindak perundungan, pelecehan seksual dan fisik, pengabaian dari orang terdekat, dan perceraian kedua orang tua.

Disisi lain, gangguan mental ini juga bisa disebabkan oleh sistem saraf dalam otak yang tidak bekerja secara optimal satu sama lain, terutama pada bagian otak yang mengendalikan emosi dan tindakan. Bagi Anda yang merasa memiliki gejala Borderline Personality Disorder (BPD) disarankan untuk berkonsultasi dengan pakar kesehatan mental untuk melakukan percakapan klinis yang nantinya dapat memberikan Anda keputusan untuk melakukan tindakan apa selanjutnya.

Gangguan 

Gejala dari gangguan kepribadian ambang yang biasanya terlihat, antara lain:


  • Paranoid yang berhubungan dengan stres, serta terputusnya diri dari realitas (psikosis) selama beberapa menit atau jam.
  • Perasaan kosong yang berlangsung lama dan berulang.
  • Perubahan pada identitas dan gambaran diri, seperti pergantian nilai-nilai dan tujuan, melihat diri sebagai orang yang buruk, atau merasa tidak hidup. 
  • Ketidakstabilan hubungan dengan orang lain yang intens, seperti pada satu waktu dapat mengidolakan orang tersbeut tetapi pada waktu lain merasa orang tersebut tidak peduli dan jahat.
  • Melakukan perilaku yang impulsif dan berisiko, seperti berjudi, seks tanpa pengaman, penyalahgunaan obat-obatan, dan sebagainya.
  • Perasaan ketakutan akan ditinggalkan secara berlebihan dan berulang.
  • Berpikir untuk bunuh diri, melukai diri sendiri ketika merasa ditolak atau ditinggalkan.
  • Sering hilang kesabaran yang mengakibatkan kemarahan yang intens dan berulang.
  • Suasana hati yang berubah-ubah selama beberapa jam atau hari yang meliputi perasaan senang, kesal, malu, dan cemas yang intens.

Hal-hal berikut ini bisa menjadi penyebab dari gangguan tersebut.

Faktor kelainan pada otak, terutama kelainan otak bagian tertentu yang biasanya mengatur emosi, suasana hati, dan agresi. Selain kelainan otak, gangguan tersebut dapat juga disebabkan oleh zat-zat kimia di otak untuk membantu mengatur emosi yang tidak berfungsi dengan baik.

Faktor genetik, ketika penderita memiliki keluarga sedarah ataupun orangtua dengan gangguan kepribadian ini, maka keturunannya juga kemungkinan besar mengalami hal yang sama.

Faktor lingkungan, seperti pernah mengalami pelecehan secara seksual, fisik, maupun emosional, terpapar dengan rasa takut, kemarahan, dan stres yang kronis saat masih anak-anak, diabaikan oleh salah satu atau kedua orangtuanya, dan tinggal bersama anggota keluarga yang memiliki masalah mental (contoh: gangguan bipolar, penyalahgunaan alkohol, dan sebagainya).

Ciri-Ciri


Berikut ini ciri-ciri gangguan kepribadian ambang yang perlu anda ketahui:



  • Rasa ketakutan yang begitu intens diabaikan sehingga terkadang membuatnya melakukan langkah-langkah yang begitu ekstrim untuk menghindari pemisahan pada yang nyata ataupun membayangkan ataupun penolakan. 
  • Pola hubungan intens yang mengalami ketidakstabilan, misalnya saja idealisasi individu yang kemudian secara tiba-tiba percaya jika orang tersebut kejam dan tidak peduli.
  • Terkadang penderita gangguan kepribadian ambang akan menganggap jika dirinya adalah sosok antagonis yang ada di dalam film-film. 
  • Perubahan citra serta identitas diri yang begitu cepat sehingga dapat mempengaruhi nilai serta tujuan yang diketahuinya. 
  • Mengalami periode stress yang dapat memicu paranoid dan kehilangan relasi dengan kenyataan yang bisa berlangsung hingga berjam-jam lamanya. 
  • Mengalami perubahan dari suasan hati yang dapat berlangsung hingga berhari hari. 
  • Perilaku nya impulsif yang dapat beresiko bahkan terkadang berbahaya bagi orang lain di sekitarnya semisal judi, mengemudi ceroboh, hubungan seks yang tidak aman, dan lainnya. Bahkan seseorang penderita BPD ini dapat mundur dari pekerjaannya tanpa alasan jelas yang mendukung bahkan mengakhiri hubungan asmara yang dijalinnya meskipun dalam kondisi baik.
  • Mudah dalam kehilangan kesabaran sehingga membuatnya cepat marah yang dapat memicu pertikaian dengan orang lainnya.
  • Pada suatu waktu dapat menyayangi dan menghormati seseorang dengan amat sangat, namun beberapa saat dapat berubah dan menganggap jika orang tersebut adalah sosok yang buruk.
  • Merasakan kekosongan dalam bentuk psikologis yang terjadi secara terus menerus.
  • Seringkali berperilaku menyakiti diri sendiri bahkan dapat menimbulkan keinginan bunuh diri sebagai respon dari penyaluran rasa marah, menghukum diri sendiri, ketakutan ditinggalkan, serta penolakan. 


Penanganan untuk mengatasi gangguan kepribadian ambang dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu melalui obat-obatan, terapi, rawat inap, atau kombinasi dari beberapa cara tersebut.

Obat-obatan:

  • Antidepresan
  • Antipsikotik
  • Obat penstabil suasana hati (mood)
Terapi dapat membantu penderita belajar mengelola emosi, mengamati perasaan, meningkatkan hubungan dengan orang lain, dan mempelajari kepribadian ambang. Terdapat beberapa terapi yang bisa dijalankan, yaitu:

  • Terapi fokus pada skema
  • Terapi perilaku dialektikal (DBT)
  • Pelatihan sistem prediktabilitas emosi dan pemecahan masalah (STEPPS)
  • Psikoterapi transference-focused  (TFP)
  • Terapi berdasarkan mentalisasi (MBT)
Jika Anda mengalami gangguan kepribadian ambang, maka Anda harus selalu mengingat bahwa mengendalikan emosi, pemikiran, dan perilaku Anda membutuhkan waktu yang lama. Anda juga dapat mengalami saat-saat gejala-gejala Anda menjadi lebih baik atau bahkan menjadi lebih buruk. Kesabaran adalah sesuatu yang harus selalu Anda terapkan selama proses perawatan. Beberapa hal yang dapat Anda lakukan adalah:

  • Berdiskusi dengan dokter dan ahli kesehatan mental lainnya mengenai apa yang harus Anda lakukan saat gejala-gejala Anda muncul. 
  • Jangan membuat asumsi mengenai apa yang orang lain pikirkan dan rasakan mengenai Anda.
  • Bercerita kepada orang-orang terdekat mengenai kondisi Anda. 
  • Belajar untuk mengenali apa yang dapat memicu munculnya gejala-gejala yang Anda rasakan.
  • Tetap mengikuti perawatan yang telah dilakukan.
  • Belajar mengenai gangguan yang Anda alami.
  • Mencari komunitas atau orang-orang yang mengalami hal yang serupa untuk mendapatkan dukungan serta saran dari mereka. 
  • Jangan menyalahkan diri Anda atas apa yang Anda alami, fokus dengan menjalani perawatan untuk menjadi lebih baik.
  • Belajar beberapa teknik untuk mengatur emosi Anda yang intens, seperti meditasi, teknik pernapasan, dan sebagainya.
  • Menjalani pola hidup yang sehat, seperti mengonsumsi makanan sehat, berolahraga, dan sebagainya.
  • Menetapkan batasan untuk diri Anda dan orang lain dengan belajar untuk mengekspresikan emosi yang tidak melibatkan diri Anda menjauhi orang-orang terdekat Anda ataupun yang dapat memperburuk gejala-gejala yang Anda alami. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar